Mediaronggolawe.com – Kacer Jhon Lenon kembali moncer di Latpres menuju Anniversary Asrama Kicau Angmor, pada Minggu 15 Oktober 2017. Gantang di tiga kelas, burung hitam putih milik Wahyu ini, nyaris mencetak hattrick.
Kelas Kacer A dan D, Jhon Lenon meraih juara 1, dan di kelas kacer C Jhon Lenon hanya berhasil meraih juara 2. Walau gagal meraih hattrick, penampilan apik Jhon Lenon cukup menyita perhatian para kicau mania khususnya kontestan kelas kacer.
Jhon Lenon harus bekerja keras untuk meraih posisi itu. Sebab, walau hanya lomba tingkat Latpres, lawan yang dihadapi Jhon Lenon bukan lah kacer pemula. Rata-rata lawan yang diladeni adalah kacer terbaik di Medan Utara, yang konon sudah sering moncer di Asrama Kicau Angmor, dan beberapa lapangan kicau lain di Medan.
Kacer Togar milik Ujang, Begal milik Fefy Irwansyah dan Raja Setan milik Dedy Bro adalah saingan yang paling berat bagi Jhon Lenon di Asrama Kicau Angmor. Terbukti di kelas Kacer C, Jhon Lenon sempat disalib oleh Kacer Togar. Namun di kelas terakhir (Kacer D) Jhon Lenon tak terbendung dan kembali meraih juara 1.
Prestasi di Asrama Kicau Angmor bukan lah yang pertama bagi Jhon Lenon. Pasca ngurak, kacer milik kicau mania Kebun Lada, Binjai ini, sudah 15 kali jajal di bawah gantangan. Dan hasilnya: 6 kali juara 1, 4 kali juara 1, 2 kali juara 3, 1 kali juara 4, dan 1 kali juara 5. Sebelum mabung pun, Jhon Lenon sudah 23 kali mencatatkan prestasi gemilang di berbagai lomba burung berkicau di Sumut, khususnya Medan dan Binjai.
Kacer Jhon Lenon sempat harus istrahat panjang, karena bulu pada ekor lepas. Namun setelah melalui istrahat panjang, bulu kembali tumbuh sempurna dan Jhon Lenon tampil seperti sedia kala.
Dari segi rawatan, tidak ada yang istimewa untuk Kacer Jhon Leon. Wahyu yang sibuk dengan pekerjaannya harus berangkat jam 7 pagi dan sore baru kembali ke rumah. Rawatan hariannya hanya di beri jangkrik 7 pagi dan 7 sore. Jika hendak digantang, sebelum naik diberi 2 ekor ulat Hongkong. Diumbar full seharian satu minggu 2 kali.
Diakui Wahyu, dirinya ikut main di kelas kacer karena kagum melihat kacer milik sahabatnya, seperti kacer milik Alam Kenedi, Saddam Husein milik Andreas/Erwin, Elang milik Aan Tasbi, Gajah Mada milik Agus Farel. “Juga karena dukungan dari kawan-kawan seperti, Hensen, Junaidi Eka dan para senior kacer lainnya,” kata Wahyu.
Walau kini sudah memiliki kacer andalan yang siap gantang setiap minggunya, Wahyu mengaku masih harus belajar banyak dalam merawat dan menyetting kacer. Sihotang/Medan.
Comments
Sumber : mediaronggolawe
You must be logged in to post a comment Login