Mediabnr - Obyek wisata Guci adalah salah satu tempat di wilayah kota Tegal-Jawa Tengah yang menyuguhkan keindahan panorama alam yang jarang ditemui di lokasi wisata lainnya. Pemandian air panas yang alami dari mata air gunung Slamet, udara yang masih steril jauh dari polusi kota, pemandangan hijau yang menyejukkan mata, hasil bumi yang masih segar, ramahnya penduduk sekitar serta pengelolaan sumber daya alam yang baik menjadi ikon untuk menarik wisatawan lokal maupun luar datang ke lokasi ini.
Om Su’ud selaku pengelola yang kebetulan adalah pemilik gantangan Pandansari BC sebagai salah satu arena latber BnR di kota Tegal bersama Om Christian selaku Ketua OBI Tegal mempunyai keinginan untuk menjadikan lokasi ini sebagai sentra perkembangan BnR khususnya untuk wilayah Slawi-Tegal. Dan untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut kedua tokoh penting ini bersama seluruh jajarannya berkolaborasi membuat sebuah gelaran lomba BnR OW. GUCI CUP 1 dengan tema “ Berlomba Sambil Berwisata “ pada hari Minggu (22/10/2017).
Sebuah gelaran perdana sebagai langkah awal menuju event akbar GUCI AWARD yang rencananya akan diselenggarakan tahun 2018 mendatang. “ Pada sarasehan BnR Jateng di Semarang beberapa waktu lalu kami sempat ngobrol sama Bang Boy untuk bikin event nasional yang mungkin juga bisa sekalian diklat juri di Guci-Tegal. Untuk mewujudkannya pastilah harus benar-benar dipersiapkan dengan matang segala sesuatunya, dan di event inilah kita awali sebagai ajang pemanasan sekaligus untuk menggembleng mental panitia. InsyaAllah, semoga semuanya dapat sesuai dengan harapan dan bisa dilaksanakan tahun depan,” ungkap Om Christian.
Meskipun Lapangan Pandansari, Tuwel-Bojong Kab. Tegal sebagai lokasi gelaran siang ini berjarak cukup jauh yakni sekitar 40 KM dari kota Tegal dan 30 KM dari Slawi, kemudian juga dibarengi event dari EO lain yang bersamaan, tidak mengurangi antusias kicaumania yang memilih datang ke event BnR ini baik akar rumput maupun kicaumania dari berbagai kota tetangga. Sehingga lokasi yang rutin menggelar latber di hari Rabu ini sesak dipenuhi rekan-rekan kicaumania dengan sederet amunisi gacoan yang diusungnya.
Dewi Fortuna berpihak kepada Dt. KA-SPKT CUP 1 yang akan menggelar lomba pada tanggal 26 November 2017 mendatang di Lap. Pelopor-Purwokerto dengan prestasi squad gacoannya yang berhasil mengumpulkan pundi-pundi point kemenangan untuk menggondol predikat juara umum Bird Club serta Cakra SF yang juga sukses menorehkan prestasi sebagai juara umum Single Fighter.
Disusul kicaumania akar rumput yang juga tak mau ketinggalan untuk ambil bagian sebagai pemenang di ajang bergengsi ini. Seperti halnya Mr. Cahaya dari Guci Pekandang yang nyaris menyabet predikat double winner lewat aksi dahsyat gaco andalannya dikelas murai batu. Putra Cahaya tak mau kalah unjuk gigi main di kandang sendiri, dengan balutan materi mumpuni ia tampil dominan untuk membungkam perlawanan rival-rivalnya disesi utama OW. Guci dan kembali mengimbangi sebagai runner up disesi H. Sankita.
Masih dikelas partai neraka si ekor panjang, Andy punggawa Ratna SF Brebes juga berhasil mengorbitkan besutan terbarunya menempati puncak tahta kompetisi murai batu disesi G. Ashavana. Roll variasi lagu komplit diselingi tembakan cililin sebagai senjata pamungkas yang dimuntahkan keras dengan durasi kerja aktif menjadi andalan Mandau selaku murai pendatang baru untuk mematahkan perlawanan rival senior-seniornya. “ Semoga prestasi Mandau semakin melambung dan bisa mempersolid squad amunisi Ratna SF Brebes di kancah murai batu nasional,” pungkas Andy.
Ada pula Mr. Minto AK 47 Karangsari yang juga sedang gencar mengorbitkan gaco barunya bernama Jabrig. Meski belum tembus di posisi terbaik tiga besar, Jabrig yang masih berusia muda ini mampu memberi perlawanan berarti di sesi utama OW. Guci yang dihuni gaco-gaco sarat prestasi dengan segudang jam terbangnya dan berhasil menempati posisi kelima. Prestasi Jabrig ini disempurnakan rekan setimnya Ka-Ka yang berhasil finish sebagai runner up lewat gaco andalannya bernama Ken Arok dikelas lovebird utama OW. Guci. Kualitas tembakan panjang serta durasi kerja aktif yang ditampilkan Ken Arok memang sudah tidak diragukan lagi, hingga namanya selalu menghiasi tahta juara disetiap turun laganya.
Menyusul dikelas paruh bengkok ini ada nama Wani Perih milik Hery R.A.S SF yang berhasil menyematkan namanya di posisi runner up sesi G. Ashavana lewat kinerjanya yang nyaris mendominasi persaingan. Sedangkan dikelas kenari, duet andalan Badai Salju dan Jaran Goyang milik Devil Team yang siang ini berhasil menyabet juara kedua dan ketiga semakin memantabkan langkahnya untuk tampil ke ajang nasional 8055 CUP Semarang 29 November pekan depan. “ Mencoba settingan di suhu udara yang dingin seperti di Guci ini, dan ternyata keduanya masih cukup oke performanya meskipun disesi pertama tadi sedikit ada kendala. Ya mungkin proses penyesuaian suhu dulu, semoga pekan depan bisa maksimal di 8055 CUP Semarang,” jelas Wawan sang nahkoda.
“ Kami selaku panitia OW. GUCI CUP I menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam menyuguhkan gelaran. Kami akan terus belajar dan memperbaiki lewat masukan-masukan dari rekan-rekan kicaumania yang telah kami tampung demi kemajuan kita bersama, khususnya untuk perkembangan BnR wilayah Tegal-Slawi ini. Terimakasih atas partisipasi dan dukungannya, sampai jumpa di gelaran berikutnya. Salam satu hati satu hobi,” tutup Om Su’ud selaku Ketua mewakili seluruh jajaran panitia yang bertugas. (kiky)
Baca Juga : Daftar Juara Lomba BnR Obyek Wisata Guci Cup 1 – Tegal (22/10/2017)
sumber : mediabnr
0 Response to "Obyek Wisata Guci Banjir Kicaumania, Gaco Andalan Akar Rumput Unjuk Gigi"
Post a Comment