Mengenal dua jenis burung sikatan / sulingan popular




Sulingan atau tledekan bisa dibilang sebagai jenis burung yang sangat istimewa. Walaupun kepopulerannya tidak seramai dahulu namun hingga kini tetap digemari oleh para penggemar setianya. Di pasaran, jenis burung ini sering disebut dengan nama tledekan gunung dan ada dua jenisnya yang cukup dikenal. Berikut adalah dua jenis burung tledekan gunung yang banyak dipiara. 

Di kalangan kicaumania, burung sulingan atau sikatan ini lebih populer dengan sebutan tledekan gunung. Ada dua jenis yang umum ditemukan di pasar-pasar burung yaitu sikatan bakau dan sikatan cacing. Kedua jenisnya tersebut merupakan yang paling banyak dipiara kicaumania dibandingkan jenis sikatan lainnya. 

Berikut adalah perbedaan sikatan bakau dan sikatan cacing menurut taksonomi dan penyebarannya:


1. Sikatan cacing 

Sikatan cacing dikenal dengan nama hill blue flycatchet (Cyornis banyumas). Spesies burung ini berukuran 15 cm dengan kombinasi warna biru (jantan) dan coklat (betina), jingga dan putih. Tubuh bagian atas burung jantan berwarna biru-tua dengan kekang, daerah sekitar mata, pipi-depan dan bintik di dagunya berwarna hitam. Dahi dan alis pendek berwarna biru muda. Tenggorokan, dada, dan sisi tubuhnya berwarna jingga, sementara bagian perut berwarna putih.

Burung betina memiliki tubuh bagian atas berwarna coklat dengan lingkar mata kuning tua, tubuh bagian bawah mirip seperti jantan namun dengan warna yang lebih pucat. Burung muda berwarna coklat dengan bintik-bintik jingga dan kuning tua. 

Terdiri dari delapan ras yang tersebar mulai dari Himalaya, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaysia, Vietnam dan tiga ras di antaranya berada di Indonesia yaitu di Jawa Barat (C.b.ligus), Jawa tengah dan timur (C.b.banyumas), dan Kalimantan (C.b.coeruleatus). 

Mudah dijumpai di dataran rendah sampai ketinggian 1.300 mdpl. Mengunjungi daerah terbuka yang teduh pada tumbuhan bawah di hutan primer dan hutan sekunder pada semua ketinggian. Jika Sikatan mangrove tidak ada, jenis ini menghuni hutan pantai. Duduk diam, berburu dengan tenggeran rendah. Memakan serangga, termasuk juga kecoa dan kumbang.

Sarang berbentuk cawan kecil yang tidak rapih terbuat dari bahan-bahan berserat halus yang diletakkan pada tanaman epifit dekat permukaan tanah. Telur dua atau tiga butir berwarna kuning tua kemerah-jambuan berkilat dan berbintik coklat kemerahan. Tercatat bersarang sepanjang tahun tetapi puncaknya terdapat pada bulan Maret sampai Juni.

2. Sikatan bakau 

Sikatan bakau memiliki nama lain  Mangrove Blue Flycatcher atau Cyornis rufigastra. Burung ini berukuran 15 cm dengan warna biru, jingga, dan putih. Penampilannya mirip seperti sikatan cacing namun dapat dibedakan dari warna dahi yang tidak biru muda, dagu yang lebih hitam serta warna merah bata di tubuh bawah yang meluas hingga ke bawah perutnya. 

Burung betina berpenampilan mirip jantan namun dengan warna yang lebih pucat serta adanya kekang putih yang membentuk huruf V di atas paruhnya. Dagu berwarna putih kekuningan. 

Mudah dijumpai, menghuni hutan pantai, hutan mangrove, dan perkebunan pesisir di dataran rendah (termasuk pulau-pulau kecil). Umumnya keberadaannya menggantikan Sikatan cacing. Hidup berpasangan, mudah dikenali karena betinanya berwarna biru. Berburu di dekat tanah, sangat menyukai rumpun nipa. Memakan kumbang, lalat, tawon dan serangga lainnya.

Terdapat 10 sub-spesies yang tersebar mulai dari Semenanjung Malaysia, Filipina dan Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatera dan Kalimantan. 

Bersarang mirip C. banyumas. Telur tiga sampai lima butir yang diletakkan pada sarang bentuk cawan yang terdapat dekat permukaan tanah. Di Jawa tercatat bersarang pada bulan Mei dan Juni.

Itulah dua jenis burung sikatan yang perlu anda ketahui. 

Semoga manfaat




Sumber : agrobur




Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Mengenal dua jenis burung sikatan / sulingan popular"

Post a Comment