Mediabnr - Dua jam perjalanan menuju desa yang dituju dari lokasi pertemuan rombongan di Kodim 0619 Purwakarta, team BnR yang dihadiri oleh sang pendiri Bang Boy, Ketua BnR Indonesia, M. Kadafi, serta perwakilan BnR Bandung, Garut, Kuningan, Majalengka, Indramayu, Subang, Depok, Bekasi, Bogor dan Jakarta, bertujuan menghadiri acara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke 100 di Desa Wanawali Kecamatan Cibatu dan Desa Margaluyu Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta (27/10), sekaligus acara pelepasan burung ke alam liar oleh TNI dan BnR Indonesia.
Acara TMMD dihadiri, Dedi Mulyadi SH (Bupati Purwakarta), Letjen TNI Agus Kriswanto (Dankodiklad TNI AD), kolonel Inf. Very Sudijanto Sudin S.IP (Danrem 063/SGJ), Letkol Ari Maulana S.Sos (Dandim 0619 Purwakarta), AKBP Dedy Tabrani (Kapolres Purwakarta). Percepatan pembangunan, meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, menjadi tujuan TNI manunggal dengan rakyat. Untuk pelepasan burung TNI kerja bareng dengan BnR. “BnR eksis mengedepankan konservasi, oleh sebab itu kami menggandeng BnR, untuk memulai eksplorasi menuju habitatnya kembali,” ujar Pak Dandim. Acara pelepasan yang berjumlah 500 ekor burung, juga disaksikan beberapa komunitas penggemar burung diantaranya, Jalak Suren Purwakarta, Pleci Mania dan Duta Komando Kolibri Mania Cikarang yang diwakili Efunk Finch.
“Kita mengklaim diri sebagai kicaumania. Apakah klaim sepihak itu memang benar? Sebagai kicaumania kita akan bisa melihat dan menilainya dari satu kacamata, ketersediaan akan ruang habitatnya yang terlupakan. Sebuah ruang yang seharusnya wajib difasilitasi oleh kita, yang mengaku kicaumania, untuk memenuhi salah satu hak dasar burung, hak untuk berada dan berkembang biak di habitatnya,” ungkap Bang Boy.
Lokasi pelepasan burung yang layak dikategorikan ideal, tentu harus memenuhi kriteria. Beberapa kriteria tersebut diantaranya tepat guna lahan, konservasi air, sumber dan siklus udaranya, serta yang utama manajemen lingkungannya mendukung. Kepala Desa Margaluyu Bapak Tatang, sudah menyiapkan sarana dan prasarananya, mulai dari perangkat desa sampai penjagaan ekosistemnya benar-benar dipersiapkan. “Kami sudah bekerjasama dengan seksi konservasi kabupaten dan TNI, untuk memantau langsung pasca pelepasan liar. Berkembang atau tidaknya report harus ada. Baik adaptasi, perbaikan, perawatan maupun pengembangannya,” ujarnya.
Sore telah menggantung di cakrawala, kepakan sayap burung-burung yang telah di lepas liarkan, mengiringi pergantian langit biru menuju jingga kemerahan. Perjalanan diteruskan dengan acara ramah tamah antara BnR dan TNI di jantung kota Purwakarta. Program BnR akan konservasi, telah menggulirkan bab baru tentang ekosistem. Bukan sekarang hasil yang dicapai, esok nanti mungkin cerita baru akan menjadi kisahnya. Tidak masalah bagaimana pelannya berjalan, yang penting tidak berhenti. Lakukan apapun dengan tepat bukan hanya cepat, karena keberhasilan tak bisa dihalangi jika yang kita lakukan telah tepat.(Ricky)
sumber : mediabnr
0 Response to "Konservasi Burung TNI dan BnR"
Post a Comment