Mediaronggolawe– Minggu, 29 Oktober 2017, Pagelaran lomba burung tingkat nasional kembali dihelat di Ponorogo. Event berkelas syarat dengan gengsi ini, diberi label “ Anniversary II Sejati BC feat BnR Ponorogo “. Event ini digelar guna memperingati hari ulang tahun berdirinya Sejati BC Ponorogo yang ke dua. Sejati BC merupakan salah satu pioner Bird Club di Ponorogo, yang kehadirannya turut mewarnai kebangkitan perburungan kususnya di Ponorogo. Andik Wijaya yang merupakan ketua Sejati BC, menjelaskan bahwa Sejati BC selain dibentuk sebagai wadah bersatunya kicau mania Ponorogo, juga sebagai sarana untuk menjalin persaudaraan dan silaturahmi diantara personil Sejati BC dan seluruh kicau mania nusantara.
Event Anniversary yang digagas untuk diselenggarakan rutin setiap tahun ini, kali ini bekerjasama dengan BnR Ponorogo. Menempati lokasi gantangan BnR Ponorogo yang berada di jalan Sulawesi Ponorogo, event pun dibuka dengan diawali pemotongan kue ulang tahun oleh seluruh personil Sejati BC. Acara simbolis ini menandai dimulaianya event pertarungan burung- burung jawara yang datang dari berbagai blok.
Sesi pembuka yaitu pada kelas Anis Merah, langsung menghangatkan suasana dengan turunnya burung- burung berkulitas. Nama Layang Sworo yang sudah tak asing lagi dikalangan merah mania pun turun disini. Isian lagunya yang komplit dengan volume yang kasar berhasil menyudahi perlawanan burung- burung lainnya. Berlanjut pada kelas Love Bird yang saat ini tengah menjadi primadona, aksi spektakuler disuguhkan oleh Gomes milik Pamor Brawijaya Sragen. Burung dengan jenis warna lutino ini, tampil mengesankan dengan durasi ngekeknya yang sangat panjang. Kemenangan Gomes dalam tiga kelas diantara pada kelas Love Bird JBI A, Love Bird BnR, Love Bird B dan sekali menempati posisi runner up dikelas Love Bird Sejati, cukup membuktikan kualitas Gomes.
Aksi menawan lainnya juga ditunjukkan oleh Alexa milik Ian Firza Olle Ollang 21 SF Madura. Alexa yang kerap mendulang sukses dalam beragam event nasional diantaranya Piala Raja, Pakualam Cup, dan Valentine, sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Alexa yang memiliki keunggulan pada durasi ngekeknya yang panjang, volumenya yang keras dan tampil nyeklek satu titik, benar- benar menghibur Love Bird lover’s kota Reog. Sesi lain yang juga bertemperatur panas juga terjadi pada kelas Cucak Hijau.
Raja Rimba milik Kompleng Seloaji BC kembali menunjukkan taringnya dengan memuncaki kelas Cucak Hijau BnR. Raja Rimba yang namanya telah diperhitungkan oleh ijo mania ini, tampil stabil dalam setiap laga yang dijalaninya. Raja Rimba yang selalu ditopang oleh Ebod Strong menjelang tempur ini, memiliki seabrek isian yang diatas rata- rata. Rencananya, Raja Rimba akan kembali beraksi pada event Tirtonirmolo Cup pada 5 November 2017 mendatang, kemudian berlanjut pada event perang bintang Sien Rony Cup pada 12 November 2017. Kemenangan marathon Raja Rimba, diharapkan bisa menjadi penyemangat personil Seloaji BC lainnya, dalam memoles burung jawaranya untuk lebih berprestasi.
Teriknya panas matahari Semakin dirasakan menyengat seiring dengan semakin memanasnya setiap kelas yang dibuka. Pertarungan sadis tak terelakkan dikelas Murai Batu. Burung- burung mapan berbandrol mahal terlihat turut meramaikan event ini. Beberapa diantaranya adalah Natasha, Basoka dan Apa Kabar. Ketiganya merupakan burung ternama yang telah kenyang prestasi. Pada kelas Murai Batu BnR, kemenangan berpihak kepada Nathasa milik Koco Brawijaya SF yang tampil All out menyisihkan lawan- lawannya.
Namun pada partai puncak kelas Sejati, Apa Kabar milik Wawan BRI menunjukkan kualitas aslinya. Apa Kabar yang pada sesi pertama kurang panas, seakan balas dendam pada sesi utama. Isian CIlilin, Kapas Tembak, Gereja tarung, Pelatuk sampit, Kenari dan segudang materi lainya dibongkar habis. Apa Kabar juga memiliki volume yang sulit untuk disamai Murai Batu manapun. Wawan BRI sang pemilik mengisyaratkan Apa Kabar akan menjadi batu sandungan bagi Murai Batu manapun. “ Saat ini saya juga berburu gacoan lain untuk mendampingi Apa Kabar “, tandas Wawan BRI yang telah siap merogoh kocek demi hobi lamanya ini.
Kicau mania lokal Ponorogo juga tak mau kalah dalam perburuan gelar juara. Mr. Jack yang masih mengandalkan Cendet Angka 1 kembali menggegerkan Cendet mania. Volumenya yang keras dengan isian full speed serta didukung oleh show nya yang nagen satu titik nyaris nyeklek, membuat aksinya tak tertandingi. Mr. Jack dikenal sebagai spesialis Cendet kawakan yang melambungkan namanya selama kurun waktu 10 tahun belakangan ini.
Dukungan juga datang dari ketua BnR Ngawi Andri Kancil yang mengabarkan come back nya dijalur Pleci. Andri kancil memulai debutnya dijagad kicauan pada jenis burung mungil ini. Kendati Andri Kancil sempat mencicipi manisnya kemenangan pada jenis burung lain, namun jenis burung Pleci tak bisa ia lupakan. Come Back nya kali ini langsung membuahkan hasil dengan kemenangan Peyek diurutan teratas. Euforia juga dialami oleh Oren team Ponorogo. Sejumlah gocoan Oren team menuai sukses diantaran Kacer Savana milik Dino Simama. Savana bukanlah nama baru dikelas yang dikenal panas ini. Keunggulan Savana yang deras dalam merangkai lagu isian, serta volumenya yang tembus layak diganjar yang terbaik pada kelas utama Sejati. Oren team juga sukses dikelas Kenari dengan melesatnya Roberto milik Adit BSM yang tetap dalam pengawalan Nasry Mio. Roberto juga bukanlah burung yang enteng untuk ditaklukkan. Beberapa kali lawan mencoba menjegalnya, namun kekuatan Roberto justru memutar balikkan keadaan.
Sejati BC dalam hari jadinya yang ke dua ini sengaja mengemas event untuk memanjakan kicau mania. Beberapa penghargaan diberikan sebagai penghargaan tinggi atas partisipasi kicau mania dalam gelaran kali ini. Penghargaan pemain terjauh diberikan kepada Ian Rirza Olle Ollang 21 Madura, sedangkan penghargaan dalam kategori pemain lokal terbaik mampu diboyong oleh Dino Simama Oren team Ponorogo. Alhamdulillah event berjalan lancar dan sukses. Seluruh peserta menyatakan puas dengan kemasan yang disajikan serta sistem penilaian dari team juri JBI BnR. Tepat pukul 19.00 event berakhir dan sampailah pada penghujung acara yaitu penobatan gelar juara umum SF dan BC. Setelah melewati serangkaian seleksi ketat, Ian Firza Olle Ollang 21 Madura akhirnya tak tertandingi dalam koleksi poin tertinggi pada kategori juara umum SF. Kemudian Brawijaya Bersatu sukses mendampingi Ian Firza pada kategori juara umum BC.
Andik Wijaya yang didampingi seluruh personil Sejati BC mengucapkan terimakasih atas partisipasi seluruh kicau mania dalam event kami. Saya mewakili segenap panitia memohon maaf yang sebesar- besarnya, bila kami masih ada kesalahan. Tunggu event kami selanjutnya yang tetap akan kami gelar di Ponorogo, pungkas Andik Wijaya.
( eko po/ mediaronggolawe/ Ebod Jaya )
Comments
Sumber : mediaronggolawe
You must be logged in to post a comment Login